Dalam Proses Pembuatan

-------------------------------------------

Dalam Proses Pembuatan

-------------------------------------------

Dalam Proses Pembuatan

-------------------------------------------

Dalam Proses Pembuatan

-------------------------------------------

Dalam Proses Pembuatan

-------------------------------------------

Pentingnya Peran Seluruh Komponen Kehidupan dalam Penataan Ruang dengan Mengoptimalkan Sumber Daya Alam Sekitar

01.39 |

            Bumi merupakan suatu ruang yang mencakup keseluruhan komponen yang terdapat di dalamnya serta berbagai jenis makhluk hidup yang tumbuh di atasnya. Keseluruhan isi bumi tersebut terdiri atas ruang darat, laut maupun udara. Karena begitu luasnya ruang di bumi yang mencakup seluruh kehidupan di dalamnya, maka diperlukan penataan ruang yang baik agar segala aspek kehidupan dapat mendukung komponen yang hidup di dalamnya. Ruang adalah wadah yang memuat kehidupan seluruh makhluk hidup. Banyaknya populasi makhluk hidup tersebutlah yang mengharuskan adanya suatu manajemen yang sesuai dengan keadaan alam serta lingkungan sekitar.
            Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Pulau-pulau tersebut terbentang dari Sabang sampai Merauke. Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri atas wilayah darat, laut, maupun udara perlu suatu perancangan tata ruang yang efektif serta efisien untuk makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Perencanaan ini khususnya untuk kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena manusi selalu beraktivitas di dalam ruang. Manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya ruang. Dan sebaliknya ruang tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya jika tidak ada keberadaan manusia untuk mengelola serta memanfaatkannya.
            Jumlah penduduk yang semakin meningkat menjadi salah satu alasan mengapa sangat diperlukan penataan ruang yang sesuai. Hal inilah yang mendorong kehidupan manusia dalam ruang lingkup wilayah yang luas menjadi sempit karena manusia cenderung menempatkan dirinya di lingkungan pusat atau dalam hal ini di lingkungan perkotaan. Ditinjau dari segi aspek perekonomian, sosial budaya serta spasial, perkotaan merupakan wilayah yang dinamis bagi kehidupan manusia. Namun, kondisi tersebut dapat berubah statis ketika penataan ruang perkotaan tidak sinkron dengan ketersediaan lahan yang ada. Kepadatan penduduk di lingkungan perkotaan dapat menyebabkan munculnya pemukiman kumuh di pinggir sungai.  Keadaan ini semakin diperburuk saat penduduknya belum memahami arti penting kebersihan menjaga lingkungan dari pencemaran.
            Kebutuhan akan ruang di perkotaan menjadi masalah yang tak terselesaikan. Populasi penduduk yang padat menyebabkan ketersediaan ruang perkotaan semakin berkurang. Kebutuhan ruang tersebut tidak dapat dibangun karena tidak tersedianya lahan kosong. Akibatnya, pembangunan dialihkan ke pinggiran kota yang ketersediaan lahannya masih cukup banyak.  Oleh karena itu, perlu adanya penataan ruang perkotaan yang baik serta efektif dan efisien agar segala komponen yang ada dapat terhubung melalui aspek-aspek  dalam semua aktivitas yang mengoptimalkan daya dukung lingkungan.
            Penataan ruang yang baik adalah yang dapat menghubungkan akses berbagai kepentingan dengan baik. Ruang yang nyaman yang masih dapat memberi peluang bagi manusia beraktivitas melakukan kegiatannya serta memelihara makhluk hidup lain dan lingkungannya agar tetap terjaga. Selain itu, ruang yang baik adalah ruang yang terjaga dan terkendali komposisi hijau, pemukiman serta aspek pendukung lingkungan lainnya. Dengan adanya penataan ruang yang baik diharapkan dapat memberi peluang manusia dalam kelangsungan hidupnya lebih leluasa dan nyaman bergerak dalam ruang yang tertata efektif dan terhubung dengan akses yang baik.
            Manajemen keruangan yang baik tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya peran yang mendukung serta merancang ketata ruangan yang ada. Dalam hal ini, pemerintah sebagai aspek utama dalam penataan ruang bekerja sama dengan masyarakat, bahkan dengan dunia agar terbentuk suatu sistem yang saling terkait dan terhubung antar peran masing-masing. Sehingga dengan adanya kebersamaan yang terjalin dalam hubungan penataan ruang, maka  terciptalah penataan ruang kehidupan yang kondusif. Pemerintah pun telah merumuskan program penataan ruang berkelanjutan dalam agenda negara. Namun, program tersebut tidak akan terlaksana tanpa adanya peran dan pemahaman masyarakat di dalamnya.
            Dalam suatu pembangunan diperlukan beberapa unsur penting selain adanya pengelola yang baik yang dapat memaksimalkan pembangunan. Ketersediaan dana yang mendukung adalah salah satu unsur yang tidak boleh dilupakan. Seringkali pembangunan suatu negara atau daerah menjadi terhambat ketika tidak ada dana yang cukup untuk merealisasikan pembangunan yang telah dirancang. Salah satu cara yang dilakukan Pemerintah dalam mengatasi hal ini adalah meningkatkan program kewirausahaan. Dalam hal pengadaan infrastuktur daerah dalam penataan ruang yang baik, pendanaan inilah yang mengharuskan pemerintah menjalin hubungan kerja dengan masyarakat melalui dunia usaha.
            Berbagai upaya yang telah dilakukan, tidak lepas dari adanya pengetahuan. Dalam pembangunan generasi muda haruslah menjadi salah satu tinjauan penting dalam sistem yang direalisasikan. Peran generasi muda dalam pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan. Untuk itu, para penerus bangsa tersebut haruslah dikenalkan sedini mungkin dalam konsep penataan ruang yang baik agar diharapkan nantinya akan mampu menangani masalah-masalah kelingkungan yang semakin kompleks. Pengenalan pemahaman ilmu pengetahuan penataan ruang ini akan menjadi bekal dalam proses pembangunan berkelanjutan. Jadi, peran penting generasi muda sangatlah dibutuhkan. Sebagai remaja yang berwawasan lingkungan, menafsirkan pembangunan sebagai proses berkelanjutan yang tidak akan terhenti dalam ruang yang dinamis dan kondusif.
            Berkaitan dengan generasi muda yang masih dalam proses pembelajaran, pendidikan merupakan langkah awal pembentukan kepribadian yang berwawsan lingkungan. Keberhasilan pendidikan tersebut dapat dilihat dari sejauh mana seseorang memahami tata guna lingkungan hidupnya agar dapat berfungsi optimal. Walaupun sebenarnya keberhasilan pendidikan bukan hanya dilihat dari seberapa pemahaman tentang lingkungan. Adanya faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya adalah berkaitan dengan lingkungan sekitar tempat belajarnya.
            Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang di dalamnya terdapat proses intraksi antar pelajar dengan pengajar. Di sekolah, seseorang dididik menjadi pribadi yang kaya ilmu pengetahuan, tapi juga meningkatkan pemahaman tentang ruang di mana ia berada. Pemahaman ini dilakukan agar tata guna lingkungan dapat teroptimalkan melalui peran generasi muda kini. Namun, lingkungan belajar yang tidak kondusif dan nyaman mengakibatkan pelajar sedikit sulit memahami pelajaran yang disampaikan. Penataan yang kurang baik antara ruang-ruang belajar dengan lingkungan alam sekitar menyebabkan suasana yang kurang asri.
            Terlepas dari berbagai masalah yang muncul di lingkungan sekolahan, pastilah ada upaya dan cara yang dapat dilakukan guna memperbaiki aspek-aspek lingkungan yang kurang mendukung program pelaksanaan penyampaian ilmu pengetahuan di sekolah. Dengan mengoptimalkan perencanaan program pembangunan tata ruang yang baik, maka diharapkan lingkungan sekolah akan berubah kondusif dan efektif. Keindahan tanaman hijau yang tak lepas dari salah satu komponen pembentuk keasrian lingkungan sekolah. Oleh karena itu, haruslah ada upaya untuk menyasati program tata guna lahan sekolah agar dapat selaras dengan mengoptimalan pemanfaatan sumber daya di sekitarnya.
            Penataan ruang sekolah yang baik ini perlu suatu perencanaan yang matang dan kemauan kuat untuk menghadapi segala macam budaya yang semula telah tercipta. Adakalanya budaya yang kurang baik di lingkungan sekolah yang menjadi suatu kendala besar bagi terealisasinya program tata guna lahan sekolah yang baik dan berstandar lingkungan. Perilaku warga sekolah yang seringkali kurang peduli lingkungan menjadi salah satu penyebab berkurangnya tata guna lahan. Penataan lingkungan luar kelas-kelas juga menjadi sarana penting yang harus dicapai dalam penataan ruang yang baik. Dan tidak kalah penting adalah penataan ruang kelas yang kondusif juga harus diterapkan. Dalam hal pencahayaan yang cukup, keadaan udara yang nyaman, serta kapasitas orang di dalamnya menjadi hal penting yang harus diperhatikan dalam penataan ruang kelas. Namun, pada kenyataannya masih kurang terealisasikan dengan sempurna.
            Hal utama yang terpenting di antara yang penting adalah penataan ruang kelas tersebut. Ketika ada kenyamanan dalam lingkungan kelas, maka siswa akan lebih mudah memahami pelajarannya. Seperti yang telah disebutkan, pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara, kapasitas siswa, dan penataan keindahan peralatan kelas yang harus dibenahi dalam pentaan ruang kelas. Apalagi sekarang suhu udara begitu cepat berubah dan iklim tidak bisa tertebak. Pemanasan global di mana-mana yang menjadi faktor meningkatnya suhu udara. Ketika siang hari, keadaan kelas yang pengap dan panas akan mengganggu konsentrasi belajar siswa. Jadi, perlu adanya penataan ruang yang baik dan efektif dari lingkungan yang terkecil di sekitar sekolah.
            Ketersediaan lahan di luar kelas yang dapat dimanfaatkan sebagai taman merupakan salah satu upaya untuk menyiasati tata guna lahan. Penghijauan dan pemanfaatan lahan sebagai taman ini dapat membantu pemulihan kondisi lingkungan yang kurang kondusif. Selain itu, tanaman yang ditanam dapat berupa buah-buahan, sayuran, atau tanaman lainnya yang bisa dimanfaatkan nilai ekonomisnya untuk dijual atau hanya sekedar panen untuk warga sekolah. Dengan adanya tanaman, maka limbah organik berupa daun-daun kering dan ranting bisa menjadi pupuk organik bagi tanah melalui penguraian oleh bakteri-bakteri baik. Selain itu, manfaat lainnya adalah menambah estetika keindahan lingkungan sekolah agar terlihat bersahabat.          
            Sistem pengairan yang baik dan benar juga harus menjadi perhatian penting. Dalam lingkungan sekolah, pengolahan dan pengaturan jalan mengalirnya air seringkali kurang diperhatikan. Misalnya pada saat hujan, air yang turun sering tergenang. Genangan air tersebut jika dibiarkan akan berbau dan berbahaya lagi apabila dihuni oleh jentik-jentik nyamuk yang akan menimbulkan penyakit. Selain itu, pengaliran limbah kantin yang baik juga perlu diperhatikan. Karena jika dibiarkan mengalir begitu saja dan menyerap ke dalam tanah maka dapat mencemari kualitas tanah. Cara mencegahnya dapat dengan dibuat tempat khusus penampungan limbahnya, kemudian harus ada pengolahan lebih lanjut terhadap limbah sebelum dialirkan ke dalam tanah.
            Penataan ruang-ruang lainnya di lingkungan sekolah seperti ruang kantor, kelas-kelas, mushola, kantin, wc, koperasi, ruang laboratorium, perpustakaan dan ruang lainnya haruslah disesuaikan dengan fungsinya masing-masing. Keberadaan wc harusnya tidak berdekatan dengan ruang kelas atau ruang lainnya. Hal ini karena bau menyengat dari wc akan mengganggu konsentrasi belajar siswa. Selain itu, letak kantin jangan terlalu dekat juga dengan ruang kelas. Sama halnya dengan wc, kantin dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa, namun tidak menimbulkan bau menyengat, tapi aroma makanan yang menggoda.
            Penataan ruang-ruang lainnya juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekolah yang telah terbangun. Oleh karena itu, semua ini tidaklah lepas dari peran penataan ruang yang baik dan efektif dalam ruang lingkup yang sesuai pula. Penataan lingkungan sekolah dewasa kini, yang paling penting diperhatikan adalah penataan tanaman hijau serta penghijauannya. Pengoptimalan tata guna lahan untuk dimanfaatkan sebagai tempat penanaman atau kebun sekolah perlu ditingkatkan. Hal ini dikarenakan pemanasan global di bumi semakin hari semakin meningkat. Namun, apabila kita dapat mengontrol gas-gas pencemar yang dapat mengakibatkan pemanasan global, maka kita dapat mengurangi efeknya secara perlahan.
            Bumi tempat kita berpijak, bergerak dan beraktivitas. Indonesia negara kita tinggal, itulah yang harus kita tata peran dan fungsinya masing-masing agar dapat menghasilkan manfaat yang optimal dalam kehidupan kita masing-masing. Perencanaan yang berkelanjutan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, namun semua yang tersirat adalah berkat peran kita masing-masing. Bagaimana kita menempatkan diri di ruang dunia yang luas, ruang perkotaan, ruang sekolah, ruang kelas, bahkan ruang rumah, dan lingkungan sekitar kita. Menjadi pribadi yang cinta lingkungan adalah keharusan setiap individu untuk menata kegunaan lahan yang kondusif.
            Lingkungan tempat kita berpijak dan bergerak perlu peran kita masing-masing dan diselaraskan agar peran yang kompleks dapat membentuk hasil yang diinginkan pula dengan meminimalkan kerugiannya. Penataan lingkungan yang baik sekarang sama artinya kita menata kehidupan yang lebih baik untuk generasi masa mendatang. Generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan dan memelihara bumi dari kerusakan. Karena setiap insan diciptakan adalah sebagai penguasa yang bijaksana, pengelola yang baik, dan pemelihara yang indah. Oleh karena itu, jadilah insan yang sebenarnya, yang mengerti lingkungan dan keadaannya. Insan yang bisa menjadi pedoman dalam bertindak. Dan bisa memanfaatan tata guna ruang yang baik dengan mengoptimalkan sumber daya alam sekitar.
Read More

News - Pelestarian Alam dengan Menanam Bakau

01.29 |



Pada hari Minggu tanggal 30 September 2012, siswa SMANSA Sungailiat yang merupakan anggota eskul Jurnalistik, Pramuka, Paskibra, KIR dan PMR, dengan didampingi oleh kepala sekolah (Darusman Taufik, red.) dan beberapa orang guru/pegawai, mengadakan penanaman Bakau di Pantai Rebo. Kegiatan ini merupakan salah satu program sekolah yang didanai oleh APBN melalui program partnersip, yang bekerjasama dengan Yayasan IKEBANA.
Musim kemarau yang membuat perjalanan untuk sampai ke tempat pelestarian alam di tepi pantai rebo tidaklah mudah, tidak membuat semangat para siswa luntur. Mereka semakin merasa tertantang untuk dapat sampai ke tempat tujuan dimana mereka akan menanam bakau. Siswa/i sangat antusias, karena langsung berhubungan dengan lingkungan, bisa menikmati alam luar dan juga dapat berkumpul, bermain, dan bersendau gurau antara murid kelas X dan XI. Bagi mereka, acara ini sangat mengasyikkan karena mereka dapat belajar bagaimana menanam cara bakau dan suatu saat mereka dapat merasakan manfa’at dari pohon bakau yang mereka tanam.
Seperti yang disampaikan oleh oleh ketua yayasan IKEBANA (Ervawi, red.) bahwa dengan menanam bakau yang dilakukan oleh siswa/i pada hari ini, dapat menjadi suatu ladang amal dikemudian hari dari do’a orang-orang yang akan merasakan manfaat dari penanaman bakau ini. Pembina OSIS (Aswin, red.) mengatakan bahwa acara penanaman bakau ini sangat baik dan bernilai positif, karena siswa pun dapat belajar bagaimana caranya menanam bakau dengan baik dan benar.
Kepala sekolah sangat mendukung kegiatan penanaman bakau ini. Karena kegiatan seperti ini dapat menghindarkan siswa dari perbuatan-perbuatan negatif (seperti tawuran yang dilakukan oleh siswa/i yang ada di kota besar). Beliau berpesan agar kegiatan positif seperti yang dilakukan siswa/i hari ini (30/9) dapat dilakukan oleh siswa/i dari kegiatan ekskul yang lain, karena manfaat dari menanam pohon bakau ini sangatlah banyak. Selain dalam mengurangi abrasi pantai, tanaman bakau merupakan tempat ekosistem hewan air misalnya ikan, udang dan kepiting remangok (kepiting air tawar).
Jumlah bakau yang ditanam pada hari ini sebanyak 300 bibit bakau, dibantu oleh Mang Kalo sebagai orang yang sangat berjasa dalam merawat dan melestarikan tanaman bakau yang telah ditanam di daerah ini.
Kegiatan pelestarian alam yang dilakukan oleh siswa SMANSA Sungailiat ini diakhiri dengan acara membakar ikan dan makan bersama. (Tim).
Read More

Isi KTSP SMAN 1 Sungailiat Adiwiyata 2013/2014

01.07 |

Klik gambar sini untuk mendownload file!
www.sman1slt.sch.id/adiwiyata/ktsp_sman1sungailiat_2012_2013.pdf

Read More

KTSP SMAN 1 Sungailiat Adiwiyata 2013/2014

01.04 |

Klik gambar sini untuk mendownload file!
www.sman1slt.sch.id/adiwiyata/ktsp_sman1sungailiat_2012_2013.pdf

Read More

Motto, Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Sungailiat

07.42 |

I. Motto
"AKHLAK TERPUJI PRESTASI OKE"

II. Visi:
“MEWUJUDKAN PESERTA DIDIK YANG BERKUALITAS, BERKARAKTER, BERKEUNGGULAN LOKAL MAUPUN GLOBAL YANG BERBASIS IMTAQ, IPTEK, BERWAWASAN LINGKUNGAN SERTA BERBUDAYA HIDUP SEHAT”

III. Misi:
  1. Menciptakan suasana dan lingkungan pendidikan yang kondusif.
  2. Mengembangkan potensi peserta didik melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, menyenangkan dan inovatif melalui pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. 
  3. Menerapkan budaya belajar yang disiplin, tekun, berkepribadian luhur, memiliki semangat kebangsaan, berkompetisi dan berprestasi.
  4. Mengembangkan budaya kompetitif dan kolaboratif serta jiwa kewirausahaan yang dilandasi oleh moral dan etika yang tinggi berbasis keunggulan daerah.
  5. Meningkatkan kemampuan di bidang bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.
  6. Mengembangkan budaya membaca dan budaya menulis untuk menciptakan peserta didik yang unggul.
  7. Mengembangkan budaya menghargai lingkungan, mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
  8. Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan dan budaya hidup sehat.

IV. Tujuan Sekolah :
  1. Terbentuknya peserta didik yang memiliki Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan mampu mengamalkannya dalam proses belajar di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Terciptanya suasana, iklim dan lingkungan yang tertib, aman, bebas asap rokok, bebas kekerasan, bersih, indah dan rindang.
  3. Tersedianya fasilitas multimedia di tiap-tiap kelas yang didukung dengan kemampuan tenaga pendidik yang mampu menguasai TIK.
  4. Meningkatnya prestasi peserta didik di bidang akademik dan non-akademik di tingkat nasional maupun internasional.
  5. Meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di PTN.
  6. Terbentuknya peserta didik yang disiplin, memiliki akhlak dan budi pekerti terpuji, berprilaku hidup bersih, sehat, menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan persaudaraan.
  7. Menciptakan peserta didik yang memiliki jiwa berwirausaha.
  8. Memiliki keterampilan berbahasa Inggris dan bahasa asing lainnya dalam kegiatan tertentu.
  9. Terbentuknya peserta didik yang menghargai lingkungan yang bersih.
  10. Mewujudkan peserta didik yang memiliki kesadaran untuk mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
  11. Menjaga diri dari pornografi, pornoaksi dan penyalahgunaan NAPZA (Narkotika Psikotropika, Zat Adiktif dan Merokok).
  12. Terwujudnya pelaksanaan 7 K di lingkungan sekolah.
  13. Melatih jiwa sosial, peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan.
Read More